Jangan Salahkan Jilbabnya
Oleh : Ryu-chan (@ryu_ritsu)
Telah dipublikasikan di Jilbab ITU Cantik oleh Ryu-chan
“Ada sepenggal kisah, seorang wanita berkerudung walaupun
belum syar’i.
Saat itu ia sedang berjalan dengan seorang lelaki yang
bukan mahromnya.
Mereka berdua begitu bahagia dengan apa yang sedang
mereka lakukan.
Namun, wanita itu mendengar dari kejauhan suara yang
menyakitkan hatinya.
Terdengar sebaris kalimat, “Berjilbab tapi pacaran,
mending jangan berjilbab!”
Bukannya segera memperbaiki akhlaq, wanita itu malah
melepas kerudungnya.
Ia beranggapan bahwa ia tidak pantas berjilbab dan masih
berperilaku buruk.
Dan ia yakin kalau kebaikan seseorang cukup diukur dari
tindakan saja.
Yang penting hatinya.”
Dear sholehah, pernahkah mengalami hal seperti itu, atau
menemukan kejadian seperti itu di sekitar kita? Bagaimana tanggapanmu?
Seringkali kita menemukan kalimat-kalimat semacam itu,
kalimat yang membuat hati jadi bimbang untuk mulai berjilbab. Bahkan tak jarang
juga kalimat seperti itu dilayangkan langsung kepada kita yang mulai untuk
istiqomah.
Dear, jika saja berjilbab hanya untuk wanita yang sudah
sempurna akhlaqnya, takkan ada wanita zaman kini yang pantas untuk berjilbab.
Namun, ingat dear. Berjilbab itu adalah kewajiban, bukan pilihan. Yuk kita cek
dalilnya di Al-Qur’an.
“..."Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung kedadanya,....” (QS. An-Nuur : 31)
“...."Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih
mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu....” (QS. Al-Ahzaab :
59.
Nah, Allah yang memerintahkan kita
berjilbab, otomatis hukumnya wajib. Oke dear? (;
“Percuma dong pake kerudung, tapi
kelakuan masih kayak gitu. Mending jangan pake jilbab, malu sama jilbabnya.” |
Sholehah, jilbab dan akhlaq tidak ada sangkut pautnya. Seorang wanita Muslimah yang
kurang baik akhlaqnya pun wajib mengenakan kerudungnya. Sebab apa? Allah
mewajibkannya. Sudah sangat jelas tercantum di dalam Al-Qur’an.
Justru kita harus segerakan memakai jilbab, walaupun ilmu
agama masih kurang dan perilaku masih belum baik. Apalagi jilbab dan
kerudungnya syar’i, pasti sedikit demi sedikit akan muncul rasa malu dalam hati
jika kita masih berperilaku buruk. Secara tidak langsung, kerudung dan jilbab
yang kita pakai akan menjadi cambuk buat kita untuk mulai mempelajari Islam dan
mulai belajar berakhlaq mulia.
Jadi, saat melihat seseorang yang berjilbab masih
melakukan kegiatan buruk seperti pacaran, jangan salahkan kerudung dan jilbab
yang ia pakai. Namun salahkan akhlaqnya. Jangan malah buat ia melepas
kerudungnya. Karena jilbab bukan hanya untuk Ustadzah ataupun Ibu haji, tapi
untuk semua Muslimah di bumi ini ^^
Walaupun hati masih buruk,
Jilbab dan kerudung harus tetap dipakai.
Jika kita memiliki rasa malu,
Pasti perlahan akan memperbaiki hati ^^
Keep istiqomah Sholehah ^^/
Wallahua'lam bish shawab.
0 komentar:
Posting Komentar