Selasa, 04 November 2014

Memaafkan Itu Lebih Baik, Lagi Menentramkan

Memaafkan Itu Lebih Baik, Lagi Menentramkan
Oleh : Ryu-chan (@ryu_ritsu)

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Apa kabar ukhti wa akhi? Semoga selalu sehat badan dan sehat iman ya ^^

Kita diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial. Sehingga kita tak mungkin hidup sendiri, tanpa orang lain. Nah, pasti kita pernah mengalami masalah dengan teman, keluarga, atau orang lain saat sedang bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari. Dan tak jarang masalah kecil yang kita hadapi malah menjadi besar serta berujung permusuhan dan kerenggangan hubungan. Wah, kalau sudah seperti itu, gawat ya.

Menurut Ryu, permusuhan itu sangat tidak enak. Iya, serius! Duarius malah, hehe. Coba deh kita teliti, apa sih manfaat bermusuhan dan menyimpan dendam pada orang lain? Bukannya masalah berakhir, hati malah semakin gusar dan semakin negative thinking pada orang yang bermusuhan dengan kita. Tul nggak? Tul apa betul? Ya betul lah, “tul” mah bukan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ;D

Terus, apa sih solusi agar permusuhan itu lenyap? So pasti saling memaafkan. Kalau kita yang berbuat salah, maka harus meminta maaf. Dan kalau dia yang berbuat salah, maka kita harus memaafkannya sebelum ia meminta maaf. Jangan lupa do’akan juga supaya ia segera meminta maaf dan tidak mengulanginya lagi.

Kadang kita merasa malu untuk meminta maaf karena GENGSI, dan enggan untuk memaafkan karena masih SAKIT HATI. Kenapa tulisannya Ryu gedein? Ini fenomena lho. Yah, jujur Ryu bingung. Allah saja Maha Pemaaf lagi Maha Penyayang. Kita yang manusia biasa dan kecilnya luar biasa malah tidak mau memaafkan dan malu untuk meminta maaf.

Padahal nih, saling memaafkan itu membuat hati lebih tenang dan damai lho. Tidak ada musuh, masalah selesai, dan pastinya pikiran lebih tenteram. Dan memaafkan seseorang juga sangat mulia lho. Dan banyak manfaatnya. Allah Ta’la berfirman dalam QS. An-Nuur ayat 22 :
“Hendaklah mereka memberikan pengampunan dan kelapangan dada. Tidakkah engkau semua senang jikalau Allah memberikan pengampunan pula kepadamu?”

Nah, ukhti wa akhi, Muslim yang baik adalah Muslim yang mau memaafkan kesalahan orang lain dan mengingatkannya untuk berbuat lebih baik lagi dari sebelumnya supaya tidak terulang lagi. Mungkin ada sebagian dari kita yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain supaya orang itu jera. Percayalah, itu hanya membuat hatinya tidak tenang dan sama saja kita menzhaliminya. Allah lebih suka Muslim yang memaafkan kesalahan orang lain dengan ikhlas. Jadi, menyimpan dendam itu tidak ada manfaatnya, ya kan? Baik untuk diri kita, maupun orang yang sedang bermasalah dengan kita.

Jadi, yang masih belum mau memaafkan kesalahan seseorang, yuk atuh dimaafkan ^^

Mudah-mudahan tulisan sederhana ini bermanfaat. Jangan pernah berhenti untuk memperbaiki diri, selagi Allah masih berbaik hati memberikan kita kesempatan menghirup oksigen-Nya. Jadikan dunia sebagai “sarana” untuk mengumpulkan bekal di akhirat kelak :’D Semoga Allah selalu memudahkan jalan kita. Aamiin.



Mohon maaf apabila ada kesalahan.


Wallahua’lam bish shawab.

0 komentar:

Posting Komentar