Lets Be A True Muslimah!

Muslimah adalah perhiasan, maka tutuplah aurat sesuai syar'i. Jadilah Muslimah sejati!

Hari gini Pacaran?

Muslimah harus anti Pacaran! Yuk jadi Jomblo Mulia sebelum halal :')

Yuk Pakai Pakaian Syar'i ^^

Pakaian Syar'i layaknya perisai yang melindungi kita dari serangan mata ajnabi.

Tutup aurat, sebelum terlambat

Betapa mengerikannya dosa-dosa bagi wanita Muslim yang tidak menutup aurat secara sempurna.

Jilbab syar'i, bukti cinta Allah pada Muslimah

Jilbab syar'i tidak memberatkan, justru melindungi dan sebagai tanda belajar taat pada Allah.

Selasa, 21 Oktober 2014

Alasan Enggan Berjilbab Syar'i

Alasan Enggan Berjilbab Syar'i
Oleh : Ryu-chan (@ryu_ritsu)
Telah dipublikasikan di Jilbab ITU Cantik oleh Ryu-chan

Bismillah

“Aku mau berjilbab syar’i, tapi...”

Nah loh, sudah ada niat, kok pakai tapi?

Hehe, yup dear. Di antara kita, pasti sudah ada Muslimah yang ingin berjilbab syar’i, atau malah malas berjilbab syar’i karena alasan tertentu. Biasanya, apa sih alasan kebanyakan Muslimah yang enggan berjilbab syar’i?

1. Aku mau berjilbab syar’i, tapi kedua orangtua melarangku
Alasan paling banyak biasanya adalah ini. Seringkali kita melihat berita-berita tentang terorisme yang menampilkan para wanitanya berjilbab syar’i dan bercadar. Dan otomatis hal tersebut membuat orangtua khawatir jika putrinya berubah seperti demikian.
Well, menaati kedua orangtua adalah kewajiban kita. Namun, taat kepada orangtua kita hanya dalam hal yang tidak mengandung maksiat kepada Allah Ta’ala.
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik,” (QS. Luqman : 15)
Jadi bagaimana? Yuk dijelaskan secara perlahan kepada orangtua kita bahwa jilbab adalah kewajiban bagi seorang Muslimah.

2. Aku mau berjilbab syar’i, tapi aku tidak punya uang untuk membeli jilbab
Naaah, ini dia. Tak bisa beli pakaian syar’i, kok bisa beli baju-baju tren masa kini? Atau gadget malah? Hehe. Kalau dipikir-pikir, pakaian syar’i itu tidak mahal lho!
Coba kita bandingkan jilbab dengan dress import yang katanya sedang ngetren. Jilbab yang kainnya panjang dan tebal harganya kira-kira Rp. 100.000. Lah kalau dress import? Rp 500.000 mungkin ada, hehe. Jadi jelas lebih murah pakaian syar’i toh?
Kalau memang benar-benar kesulitan dalam hal ekonomi, ada banyak jalan kok untuk bisa mendapatkannya. Pernah baca kisah-kisah inspiratif para peserta lomba JIC kemarin kan? Betapa besar perjuangan mereka dalam mendapatkan dan mempertahankan pakaian syar’i di tengah sulitnya ekonomi keluarga.
Jika ada usaha, pasti Allah akan sediakan jalan ^^

3. Aku mau berjilbab syar’i, tapi Indonesia panas bo
Waduh, neraka lebih panas lho #ups
Hehe, betul. Pakai jilbab di saat cuaca panas membuat gerah. Tapi itu lebih baik daripada dengan pakaian terbuka yang malah membuat kulit terbakar. Selain itu, coba deh kita ingat Ayat Allah berikut ini.
“...Katakanlah: "Api neraka jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui.” (At-Taubah : 81)
Lebih baik panas di dunia toh, daripada di neraka? :’) Na’udzubillah.

4. Aku mau berjilbab syar’i, tapi belum dapat hidayah nih
Hidayah? Kalau sudah ada niat kenapa harus menunggu hidayah? Hidayah itu datang karena usaha kita untuk menjemputnya lho. Sampai kapanpun kita menunggu hidayah, kalau tidak dijemput, ya di situ-situ saja, hehe.
How to pick the hidayah up? (sok inggris nih)
Salah satu caranya adalah dengan mulai membaca buku dan artikel tentang jilbab syar’i dan bergaul dengan Muslimah yang sudah berjilbab syar’i. Semoga Allah memberi hidayah ;))

Nah itu tadi beberapa alasan beberapa Muslimah menunda berjilbab. Yup, apapun alasannya, kita tidak boleh menunda kewajiban dengan mengatakan “tapi”. Kalau menunggu siap, tidak akan pernah siap jika tidak memulainya :’)
Jilbab syar’i itu bukti cinta Allah pada kita, Muslimah. Agar kita terlindungi dan terjaga.



#Wanita #Wani #Tutup #Aurat

Mohon maaf ya kalau ada kesalahan penyampaian dan kata ^^v


Wallahua’lam bish shawab.

Leave your Modist Clothes and Back to Syar'i

Leave your Modist Clothes and Back to Syar'i
Oleh : Ryu-chan (@ryu_ritsu)
Telah dipublikasikan di Jilbab ITU Cantik oleh Ryu-chan

Bismillah

Tren hijab modis?
Ya dear. Sejak tahun lalu, tren ini sudah merebak dan sampai saat ini masih banyak penggemarnya. Mulai dari Abege hingga para Ibu. Bahkan sampai saat ini sudah banyak situs-situs dan buku-buku yang membahas tentang hijab gaul ini sekaligus tutorialnya.

Dear, kenapa sih tren ini begitu dahsyat?
Ternyata tren “hijab gaul” ini telah mengubah mindset para Muslimah khususnya di Indonesia tentang apa itu hijab. Yang semula menurut mereka hijab hanyalah kerudung dan pakaian Muslimah kuno saja, kini hijab merupakan salah satu fashion terkini yang mampu mengikuti perkembangan zaman. Secara, modern dan gaul gitu loh, katanya sih begitu ^^a

Bagaimana tidak? Kini kerudung bisa dimodifikasi sedemikian rupa. Bisa membentuk bunga dan bentuk-bentuk abstrak lainnya. Warna dan motif pun menjadi nilai tersendiri dalam dunia hijab gaul ini. Selain itu, pakaian bisa senada atau bisa saja bertabrakan warna dengan si kerudung. Jadi intinya, tutup aurat jalan, modis pun tetap. Inilah sebab mengapa banyak saudari kita menyukainya.

Tutorial? Sudah seabreg, dear. Dari yang berbayar seperti buku-buku, maupun yang gratisan seperti di internet. Tinggal unduh, pelajari lalu dipraktekkan. “Jadilah aku Muslimah yang tetap tutup aurat tapi still in mode!” Astaghfirullah.

Naaah Dear, di sini perlu kita pertanyakan. Sebenarnya, boleh nggak sih khimar (kerudung) dan jilbab (gamis/jubah) kita modif sedemikian rupa?

No no no, dear.

Yuk kita perhatikan apa saja yang bisa kita temui di dalam dunia hijab gaul ini :
1. Kerudung dimodifikasi sehingga berbentuk menarik
Nah, dari poin ini saja sudah jelas kenapa kerudung tidak boleh dimodifikasi menjadi bentuk yang aneh-aneh. Dalam Al-Qur’an Surat An-Nuur ayat 31, Allah menyuruh kita menutupkan kain kudung ke dada. Ke dada, dear. Sementara yang sering kita lihat? Karena kainnya dililit ke sana ke mari, pastinya sudah tak bersisa sedikitpun untuk sekedar menutup dada. Walah, piye iki?
Sekalipun menutup dada, otomatis bentuk-bentuk kerudung modifikasi yang modern dan gaul itu akan menarik perhatian sekitar. Baik lelaki maupun perempuan. Nah loh, kalau lelaki sampai tertarik, sama dengan tabarruj dong?
Sebaik-baik wanita kalian adalah yang penyayang, yang banyak melahirkan, yang cocok (dengan suaminya) jika mereka bertakwa kepada Allah. Dan seburuk-buruk wanita adalah yang ber-tabarruj dan sombong. Mereka itulah orang-orang munafik. Tidak akan masuk surga salah seorang di antara mereka kecuali seperti gagak putih.” (HR. Al-Baihaqi)

2. Berpunuk unta
Kalau tidak ada cepolnya, rasanya kurang sreg. Begitu katanya. Memang, tak sedikit dari tutorial yang Ryu lihat, pasti di kepala ada cepolnya, mirip punuk unta yang miring. Hmm, sudah tahu kan dear, punuk unta itu sangatlah dilarang oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam?
“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya, kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia [maksudnya penguasa yang dzalim, dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu [jarak jauh sekali]”. (HR. Muslim dan yang lain).

3. Dipadupadankan dengan celana jeans
Dear sudah tahu kan bahayanya memakai celana jeans ketat? Ini sangat berbahaya bagi kesehatan rahim. Dan celana kan pakaian lelaki, dear. Hihihi.

Dan masih banyak poin-poin penting dari hijab gaul ini, tentunya menyimpang dari syar’i.

Intinya, hijab gaul yang sering kita lihat memang tidak sesuai dengan syar’i. Padahal esensi dari hijab itu sendiri adalah untuk menutup aurat dan melindungi kita dari zina dan fitnah. Namun hijab modern yang memang sedang melejit saat ini tidak ada bedanya dengan fashion yang mementingkan kecantikan dan membutuhkan perhatian khalayak.



Yang masih berhijab gaul, yuk tinggalkan. Kita sama-sama belajar sempurnakan hijab sesuai syari’at. Memang perlu proses, namun dengan niat yang kuat kita pasti bisa. Takut dihina? Dicemooh? Dijauhi? Itu ujian selamat datang dari Allah.

Pingin disayang Allah kan? Yuk hijrah ^^


Wallahua’lam

Senin, 20 Oktober 2014

Talkshow "Jilbab Tanpa Tapi" HSJI 2014 Untirta

Bismillah.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.

Alhamdulillah, Ryu bisa buat laporan kegiatan rohani lagi nih, hehe. Hari Sabtu, tanggal 18 Oktober 2014 lalu, Ryu menghadiri sebuah acara bermanfaat dan pastinya seru sekali. Yaitu Talkshow bertemakan “Jilbab Tanpa Tapi” di Aula Rumah Sakit Sari Asih Serang.

Acara ini merupakan acara puncak Hari Jilbab Internasional 2014 yang diadakan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa setelah dilaksanakannya berbagai rangkaian acara HSJI 2014 Untirta seperti donor jilbab, bazaar, Training Motivasi Muslimah, dan lain-lain.

Kira-kira, siapa ya pembicara di talkshow ini? Hehe, penasaran?

Sebelumnya, ada yang kenal dengan pemilik akun twitter @salimafillah? Naah, beliau lah salah satu pembicara di Talkshow Jilbab Tanpa Tapi ini, Ustadz Salim A Fillah. Namun, masih ada lagi satu pembicara kece. Beliau adalah pemilik akun @InspirasiBerkah. Siapa? Yes, Mbak Dwi Puji Astuti ^^.

Foto oleh @ldkbaabussalam

Dari acara ini, Ryu mendapat banyak sesuatu, hihi. Salah satunya adalah ilmu yang sangat-sangat bermanfaat. Very very useful. Mungkin Ryu bisa share sedikit di sini, mudah-mudahan bisa bermanfaat juga ya buat kita semua. Aamiin.

Karena temanya tentang Jilbab, so pasti ilmunya tentang jilbab juga. Tapi... ternyata membahas seputar kehidupan remaja saat ini lho. Apa aja sih?

Kata Hijab awalnya ditujukan kepada sebuah tabir/pembatas. Jika sahabat ingin berbicara dengan Istri Rasulullah, maka Istri Rasulullah harus berbicara dari balik bilik/hijab-nya. Kalau sekarang, kita bisa lihat di masjid-masjid, untuk membatasi area lelaki dengan area perempuan.

Lalu, apa itu jilbab? Jilbab (jalabib—bentuk jamak) merupakan pakaian penuh, satu kesatuan yang dipakai dalam memenuhi kewajiban menutup aurat. Jadiii, perlu Ryu tekankan di sini bahwa Jilbab itu bukan penutup kepala ya, oke? Jilbab itu menutupi dari kepala sampai ujung kaki. Dan merupakan kesatuan dari khimar dan jubah.

Khimar merupakan kain untuk menutupi kepala sampai dada. Kalau di sini kita biasa menyebutnya kerudung, right? Nah, jika berkerudung hendaklah kita menutupinya sampai dada, jadi jangan tanggung-tanggung ^^ Yuk cek QS. An-Nuur : 31! Dan pastinya Ryu sudah pernah bahas di postingan sebelumnya.

Ustadz Salim A Fillah juga sedikit menjelaskan bahwa warna dari pakaian syar’i kita tergantung dari kebiasaan dari daerah/negara tempat kita tinggal. Jika memakai warna merah merupakan warna yang biasa di suatu daerah, maka sah saja menggunakannya. Nah, kita kan punya kain batik. Bagaimana jika pakaian syar’i menggunakan kain batik sebagai bahannya? Boleh banget, asalkan tidak menentang syari’at, seperti tidak memuat motif makhluk hidup.

Soal foto di media sosial pun dikupas juga di sini. Menurut Ustadz Salim, memasang foto di media sosial sangatlah tidak diperlukan, karena bisa saja mengundang kemudhorotan. Jadi, yang masih pasang foto gegayaan dan tidak penting, yuk copot.

Di talkshow ini, Mbak Dwi Puji Astuti sangat memotivasi kita untuk segera berjilbab syar’i. Nah, jika kita sudah berjilbab syar’i, kita rangkul mereka yang belum dan masih dalam proses. Di sana banyak wanita yang sebenarnya masih menunggu kita untuk mengajak berjilbab syar’i. Seperti memotivasi, memberi ilmu dan lain-lain. Inilah tugas kita sebagai Muslimah yang berdakwah di jalan Allah untuk merangkul semua Muslimah yang ingin bergerak kembali ke jalan Allah. Semangat shalihah! Innallaha ma’asshobiriin.

Sebenarnya masih buanyak ilmunya, tapi mungkin cukup sampai di sini ya ringkasan materinya hehe.

Setelah foto bersama pembicara (Ryu belum beruntung, hehe), ada demonstrasi produk dari sponsor, pengumuman Duta Jilbab Untirta 2014 dan .... jeng-jeng.... Stand Up Comedy! Hihi.

Tahu kak @bayuzigner? Ryu juga baru tahu, hehe. Tapi penampilannya bikin pecah suasana, hehe. Seru.

Foto oleh @ldkbaabussalam

Acara ini selesai sekitar pukul 11:40 WIB (lupa deh hehe). Dan rasanya nggak nyesel deh meluangkan waktu untuk hadir di acara bermanfaat seperti ini. Semoga di Serang makin banyak acara seperti ini, dan bisa mendatangkan pembicara-pembicara keren lainnya.

Semoga postingan ini bermanfaat ya ^^

Wallahua’lam bish shawab,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.


Rabu, 15 Oktober 2014

Adab Makan dan Minum

Adab Makan
Oleh : Ryu-chan

Bismillah.

Siapa yang masih suka makan dan minum sambil berdiri? Hayoo hayoo, hehe. Yuk beristighfar, karena ternyata, makan dan minum sambil berdiri itu tidak baik lho. Wah, padahal mungkin bagi kita sepele ya. Yuk intip hadits berikut ini.

Dari Anas radhiallahu 'anhuma dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya beliau s.a.w. melarang kalau seorang itu minum sambil berdiri. Qatadah berkata: "Lalu kita bertanya kepada Anas: "Kalau makan, bagaimanakah?" Anas menjawab: "Yang sedemikian itu -yakni yang makan sambil berdiri- adalah lebih buruk atau lebih jelek." (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang dari engkau semua itu minum sambil berdiri, maka barangsiapa yang lupa, maka hendaklah memuntahkannya." (HR. Muslim)

Nah, secara medis, dalam tubuh kita terdapat penyaring yang bernama sfringer, di mana saringan itu membuka otomatis ketika kita duduk dan menutup otomatis  ketika berdiri. Jika kita minum sambil berdiri, maka air yang kita minum menjadi tidak disaring lagi karena sfringer tertutup. Jika air yang tidak disaring itu kurang bersih, maka air yang masuk ke kandung kemih menjadi tidak disaring lagi, bisa menyebabkan penyakit ginjal bila diminum dalam jangka panjang. Selain itu, bisa mengakibatkan terjadi pengendapan kotoran di saluran ureter.

Namun jika benar-benar terpaksa atau dalam keadaan darurat, diperbolehkan minum sambil berdiri.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya memberikan minuman kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dari air zamzam, beliau minum sambil berdiri." (Muttafaq 'alaih)

Nah, sekarang, apa saja sih adab makan dan minum yang benar?

1. Membaca Bismillah sebelum makan dan minum
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Umar bin Abi Salamah, "Wahai anak, ucapkanlah Bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa yang ada di hadapanmu". (HR. Bukhari)

2. Makan dan minum dengan tangan kanan
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila seseorang di antara kalian makan hendaknya ia makan dengan tangan kanan dan minum hendaknya ia minum dengan tangan kanan, karena sesungguhnya setan itu makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya." (HR. Muslim)

3. Tidak meniup makanan dan minuman yang panas
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang kalau ditarik nafas dalam wadah -waktu minum- atau ditiupkan di dalamnya." (HR. Tirmidzi)

4. Tidak mencela makanan
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam itu tidak pernah mencela sama sekali pada sesuatu makanan. Jikalau beliau ingin pada makanan itu beliaupun memakannya dan jikalau tidak menyukainya, maka beliau tinggalkan -tanpa mengucapkan celaan padanya-." (Muttafaq 'alaih)

5. Disunnahkan makan dengan tiga jari
Dari Ka'ab bin Malik radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam makan dengan menggunakan tiga jari. Kemudian setelah beliau selesai lalu menjilatinya." (HR. Muslim)

6. Tidak memakai alat makan yang terbuat dari emas dan perak
Dari Ummu Salamah radhiallahu 'anha bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Orang yang minum dari wadah perak itu, sebenarnya ia meletakkan api neraka jahanam dalam perutnya." (Muttafaq 'alaih)

7. Tidak berlebih-lebihan
“Tidak ada yang lebih jahat daripada orang yang memadati perutnya. Cukuplah seseorang dengan beberapa suap makanan untuk menguatkan badannya. Jika perlu ia makan, hendaklah perutnya diisi sepertiga makanan, sepertiga minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas.” (HR. Tirmidzi)

Nah itu tadi beberapa adab makan dan minum sesuai dengan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Yuk amalkan biarpun kecil, karena tidak rugi kok kalau kita mengamalkannya, malah mendapat pahala dan InsyaAllah baik untuk kesehatan.
#Mustika #Muslimah #Cantik #Akhlaqnya



Mohon maaf jika ada kesalahan kata dan penyampaian.


Wallahua’lam bish shawab.