Lets Be A True Muslimah!

Muslimah adalah perhiasan, maka tutuplah aurat sesuai syar'i. Jadilah Muslimah sejati!

Hari gini Pacaran?

Muslimah harus anti Pacaran! Yuk jadi Jomblo Mulia sebelum halal :')

Yuk Pakai Pakaian Syar'i ^^

Pakaian Syar'i layaknya perisai yang melindungi kita dari serangan mata ajnabi.

Tutup aurat, sebelum terlambat

Betapa mengerikannya dosa-dosa bagi wanita Muslim yang tidak menutup aurat secara sempurna.

Jilbab syar'i, bukti cinta Allah pada Muslimah

Jilbab syar'i tidak memberatkan, justru melindungi dan sebagai tanda belajar taat pada Allah.

Selasa, 16 Desember 2014

Seminar Nasional Muslimah Banten bersama Peggy Melati Sukma

Bismillah,

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.

Laporan kegiatan rohani muncul lagi di blog Ryu, hihi. Simak yuk!

Alhamdulillah, di Serang semakin sering diadakan kegiatan-kegiatan bermanfaat untuk Muslim/Muslimah, salah satunya adalah acara yang baru saja diselenggarakan di Masjid An-Nuur Sari Asih Serang pada hari Sabtu lalu, 13 Desember 2014. Dan acara ini bukan sembarang acara lho.

Acara yang bertajuk “Seminar Nasional Muslimah Banten” ini diadakan oleh Kemuslimahan LDK Baabussalam Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan dimulai pada pukul 09.30 WIB. Kenapa acara ini bukan sembarang acara? Karena acara ini menghadirkan Majelis Inspirasi Keliling Negeri, Akhwat Bergerak, Aksi Cepat Tanggap, dan.... Peggy Melati Sukma (@peggymelatis)! Iya, Mbak Peggy. Itu lho, artis top yang sudah hijrah dan menjadi penggiat sosial ^^



Ryu sangat bersyukur bisa menjadi salah satu panitia di acara ini hehe, jadi Ryu bisa ikut membantu kelancaran acara ini bersama teman panitia lain.

Di dalam acara ini ada Kajian Inspiratif, Tanya Jawab, dan Penggalangan Dana untuk Gaza.

Rundown acara sangat menarik. Di acara ini, Tim ACT menjelaskan pada kita bagaimana keadaan Gaza saat ini. Ryu sangat sedih saat melihat video tentang Gaza yang ditayangkan oleh ACT. Lalu ACT dan Mbak Peggy mengajak kita untuk peduli pada keadaan mereka dan bergerak walaupun hanya menyumbangkan sedikit harta kita. Selain itu, Mbak Peggy dan ACT mengajak peserta acara untuk menyumbang dan menggalang dana minimal Rp.1000.000,-. Dan... Alhamdulillah! Banyak sekali peserta yang tertarik untuk menggalang dana. Mulai dari mahasiswa sampai ummahat. Waaah, semoga dimudahkan Allah ya, dan tetap istiqomah. Aamiin.

Inspirasi Kemanusiaan oleh ACT
(foto oleh @ryu_ritsu)

Mbak Peggy dan ACT mengajak peserta untuk menggalang dana
(foto oleh @ryu_ritsu)

Mbak Peggy berbagi cerita mengenai dirinya, memberi kajian dan inspirasi kepada peserta. Peserta pun begitu antusias mendengarkan cerita dan kajian dari Mbak Peggy. Mbak Peggy mengajak kita untuk hijrah menjadi lebih baik dan terus mendekatkan diri pada Allah, intinya sih begitu. Bahkan saat Mbak Peggy mengucapkan jargonnya yang terkenal dulu yaitu “Pusiiiing”, semua peserta termasuk panitia tertawa. xD

Mbak Peggy berbagi inspirasi dan cerita
(foto oleh @ryu_ritsu)

Pesertanya lumayan banyak hihi, akhwat semua ;D
(foto oleh @ryu_ritsu)

Di akhir acara, ada sesi tanya jawab dan sesi foto bersama. Ryu sebagai panitia pubdekdok sedikit kerepotan saat sesi foto bersama, karena banyak sekali peserta yang ingin foto bersama Mbak Peggy, hihi. Keadaan sempat uncontrolled, tapi akhirnya acara berakhir dengan baik.

Acara ini selesai sekitar pukul 11.35 WIB, tepat sebelum adzan Dzuhur berkumandang. Seusai acara, sebagian peserta melaksanakan sholat Dzuhur di masjid, sebagian yang lain mendatangi bazaar di depan masjid yang diadakan oleh sponsor acara dan Tim Mbak Peggy.

Bisa mengikuti acara seperti ini rasanya senang sekali, apalagi diberi amanah sebagai salah satu panitia di acara keren ini. Semoga di kesempatan mendatang Kemuslimahan LDK Baabussalam bisa mendatangkan tokoh Muslimah inspiratif lainnya lagi ya! Aamiin.

Hope this post useful for you ^^

Wallahua’lam bish shawab,


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.

Selasa, 04 November 2014

Memaafkan Itu Lebih Baik, Lagi Menentramkan

Memaafkan Itu Lebih Baik, Lagi Menentramkan
Oleh : Ryu-chan (@ryu_ritsu)

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Apa kabar ukhti wa akhi? Semoga selalu sehat badan dan sehat iman ya ^^

Kita diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial. Sehingga kita tak mungkin hidup sendiri, tanpa orang lain. Nah, pasti kita pernah mengalami masalah dengan teman, keluarga, atau orang lain saat sedang bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari. Dan tak jarang masalah kecil yang kita hadapi malah menjadi besar serta berujung permusuhan dan kerenggangan hubungan. Wah, kalau sudah seperti itu, gawat ya.

Menurut Ryu, permusuhan itu sangat tidak enak. Iya, serius! Duarius malah, hehe. Coba deh kita teliti, apa sih manfaat bermusuhan dan menyimpan dendam pada orang lain? Bukannya masalah berakhir, hati malah semakin gusar dan semakin negative thinking pada orang yang bermusuhan dengan kita. Tul nggak? Tul apa betul? Ya betul lah, “tul” mah bukan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ;D

Terus, apa sih solusi agar permusuhan itu lenyap? So pasti saling memaafkan. Kalau kita yang berbuat salah, maka harus meminta maaf. Dan kalau dia yang berbuat salah, maka kita harus memaafkannya sebelum ia meminta maaf. Jangan lupa do’akan juga supaya ia segera meminta maaf dan tidak mengulanginya lagi.

Kadang kita merasa malu untuk meminta maaf karena GENGSI, dan enggan untuk memaafkan karena masih SAKIT HATI. Kenapa tulisannya Ryu gedein? Ini fenomena lho. Yah, jujur Ryu bingung. Allah saja Maha Pemaaf lagi Maha Penyayang. Kita yang manusia biasa dan kecilnya luar biasa malah tidak mau memaafkan dan malu untuk meminta maaf.

Padahal nih, saling memaafkan itu membuat hati lebih tenang dan damai lho. Tidak ada musuh, masalah selesai, dan pastinya pikiran lebih tenteram. Dan memaafkan seseorang juga sangat mulia lho. Dan banyak manfaatnya. Allah Ta’la berfirman dalam QS. An-Nuur ayat 22 :
“Hendaklah mereka memberikan pengampunan dan kelapangan dada. Tidakkah engkau semua senang jikalau Allah memberikan pengampunan pula kepadamu?”

Nah, ukhti wa akhi, Muslim yang baik adalah Muslim yang mau memaafkan kesalahan orang lain dan mengingatkannya untuk berbuat lebih baik lagi dari sebelumnya supaya tidak terulang lagi. Mungkin ada sebagian dari kita yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain supaya orang itu jera. Percayalah, itu hanya membuat hatinya tidak tenang dan sama saja kita menzhaliminya. Allah lebih suka Muslim yang memaafkan kesalahan orang lain dengan ikhlas. Jadi, menyimpan dendam itu tidak ada manfaatnya, ya kan? Baik untuk diri kita, maupun orang yang sedang bermasalah dengan kita.

Jadi, yang masih belum mau memaafkan kesalahan seseorang, yuk atuh dimaafkan ^^

Mudah-mudahan tulisan sederhana ini bermanfaat. Jangan pernah berhenti untuk memperbaiki diri, selagi Allah masih berbaik hati memberikan kita kesempatan menghirup oksigen-Nya. Jadikan dunia sebagai “sarana” untuk mengumpulkan bekal di akhirat kelak :’D Semoga Allah selalu memudahkan jalan kita. Aamiin.



Mohon maaf apabila ada kesalahan.


Wallahua’lam bish shawab.

Selasa, 21 Oktober 2014

Alasan Enggan Berjilbab Syar'i

Alasan Enggan Berjilbab Syar'i
Oleh : Ryu-chan (@ryu_ritsu)
Telah dipublikasikan di Jilbab ITU Cantik oleh Ryu-chan

Bismillah

“Aku mau berjilbab syar’i, tapi...”

Nah loh, sudah ada niat, kok pakai tapi?

Hehe, yup dear. Di antara kita, pasti sudah ada Muslimah yang ingin berjilbab syar’i, atau malah malas berjilbab syar’i karena alasan tertentu. Biasanya, apa sih alasan kebanyakan Muslimah yang enggan berjilbab syar’i?

1. Aku mau berjilbab syar’i, tapi kedua orangtua melarangku
Alasan paling banyak biasanya adalah ini. Seringkali kita melihat berita-berita tentang terorisme yang menampilkan para wanitanya berjilbab syar’i dan bercadar. Dan otomatis hal tersebut membuat orangtua khawatir jika putrinya berubah seperti demikian.
Well, menaati kedua orangtua adalah kewajiban kita. Namun, taat kepada orangtua kita hanya dalam hal yang tidak mengandung maksiat kepada Allah Ta’ala.
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik,” (QS. Luqman : 15)
Jadi bagaimana? Yuk dijelaskan secara perlahan kepada orangtua kita bahwa jilbab adalah kewajiban bagi seorang Muslimah.

2. Aku mau berjilbab syar’i, tapi aku tidak punya uang untuk membeli jilbab
Naaah, ini dia. Tak bisa beli pakaian syar’i, kok bisa beli baju-baju tren masa kini? Atau gadget malah? Hehe. Kalau dipikir-pikir, pakaian syar’i itu tidak mahal lho!
Coba kita bandingkan jilbab dengan dress import yang katanya sedang ngetren. Jilbab yang kainnya panjang dan tebal harganya kira-kira Rp. 100.000. Lah kalau dress import? Rp 500.000 mungkin ada, hehe. Jadi jelas lebih murah pakaian syar’i toh?
Kalau memang benar-benar kesulitan dalam hal ekonomi, ada banyak jalan kok untuk bisa mendapatkannya. Pernah baca kisah-kisah inspiratif para peserta lomba JIC kemarin kan? Betapa besar perjuangan mereka dalam mendapatkan dan mempertahankan pakaian syar’i di tengah sulitnya ekonomi keluarga.
Jika ada usaha, pasti Allah akan sediakan jalan ^^

3. Aku mau berjilbab syar’i, tapi Indonesia panas bo
Waduh, neraka lebih panas lho #ups
Hehe, betul. Pakai jilbab di saat cuaca panas membuat gerah. Tapi itu lebih baik daripada dengan pakaian terbuka yang malah membuat kulit terbakar. Selain itu, coba deh kita ingat Ayat Allah berikut ini.
“...Katakanlah: "Api neraka jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui.” (At-Taubah : 81)
Lebih baik panas di dunia toh, daripada di neraka? :’) Na’udzubillah.

4. Aku mau berjilbab syar’i, tapi belum dapat hidayah nih
Hidayah? Kalau sudah ada niat kenapa harus menunggu hidayah? Hidayah itu datang karena usaha kita untuk menjemputnya lho. Sampai kapanpun kita menunggu hidayah, kalau tidak dijemput, ya di situ-situ saja, hehe.
How to pick the hidayah up? (sok inggris nih)
Salah satu caranya adalah dengan mulai membaca buku dan artikel tentang jilbab syar’i dan bergaul dengan Muslimah yang sudah berjilbab syar’i. Semoga Allah memberi hidayah ;))

Nah itu tadi beberapa alasan beberapa Muslimah menunda berjilbab. Yup, apapun alasannya, kita tidak boleh menunda kewajiban dengan mengatakan “tapi”. Kalau menunggu siap, tidak akan pernah siap jika tidak memulainya :’)
Jilbab syar’i itu bukti cinta Allah pada kita, Muslimah. Agar kita terlindungi dan terjaga.



#Wanita #Wani #Tutup #Aurat

Mohon maaf ya kalau ada kesalahan penyampaian dan kata ^^v


Wallahua’lam bish shawab.

Leave your Modist Clothes and Back to Syar'i

Leave your Modist Clothes and Back to Syar'i
Oleh : Ryu-chan (@ryu_ritsu)
Telah dipublikasikan di Jilbab ITU Cantik oleh Ryu-chan

Bismillah

Tren hijab modis?
Ya dear. Sejak tahun lalu, tren ini sudah merebak dan sampai saat ini masih banyak penggemarnya. Mulai dari Abege hingga para Ibu. Bahkan sampai saat ini sudah banyak situs-situs dan buku-buku yang membahas tentang hijab gaul ini sekaligus tutorialnya.

Dear, kenapa sih tren ini begitu dahsyat?
Ternyata tren “hijab gaul” ini telah mengubah mindset para Muslimah khususnya di Indonesia tentang apa itu hijab. Yang semula menurut mereka hijab hanyalah kerudung dan pakaian Muslimah kuno saja, kini hijab merupakan salah satu fashion terkini yang mampu mengikuti perkembangan zaman. Secara, modern dan gaul gitu loh, katanya sih begitu ^^a

Bagaimana tidak? Kini kerudung bisa dimodifikasi sedemikian rupa. Bisa membentuk bunga dan bentuk-bentuk abstrak lainnya. Warna dan motif pun menjadi nilai tersendiri dalam dunia hijab gaul ini. Selain itu, pakaian bisa senada atau bisa saja bertabrakan warna dengan si kerudung. Jadi intinya, tutup aurat jalan, modis pun tetap. Inilah sebab mengapa banyak saudari kita menyukainya.

Tutorial? Sudah seabreg, dear. Dari yang berbayar seperti buku-buku, maupun yang gratisan seperti di internet. Tinggal unduh, pelajari lalu dipraktekkan. “Jadilah aku Muslimah yang tetap tutup aurat tapi still in mode!” Astaghfirullah.

Naaah Dear, di sini perlu kita pertanyakan. Sebenarnya, boleh nggak sih khimar (kerudung) dan jilbab (gamis/jubah) kita modif sedemikian rupa?

No no no, dear.

Yuk kita perhatikan apa saja yang bisa kita temui di dalam dunia hijab gaul ini :
1. Kerudung dimodifikasi sehingga berbentuk menarik
Nah, dari poin ini saja sudah jelas kenapa kerudung tidak boleh dimodifikasi menjadi bentuk yang aneh-aneh. Dalam Al-Qur’an Surat An-Nuur ayat 31, Allah menyuruh kita menutupkan kain kudung ke dada. Ke dada, dear. Sementara yang sering kita lihat? Karena kainnya dililit ke sana ke mari, pastinya sudah tak bersisa sedikitpun untuk sekedar menutup dada. Walah, piye iki?
Sekalipun menutup dada, otomatis bentuk-bentuk kerudung modifikasi yang modern dan gaul itu akan menarik perhatian sekitar. Baik lelaki maupun perempuan. Nah loh, kalau lelaki sampai tertarik, sama dengan tabarruj dong?
Sebaik-baik wanita kalian adalah yang penyayang, yang banyak melahirkan, yang cocok (dengan suaminya) jika mereka bertakwa kepada Allah. Dan seburuk-buruk wanita adalah yang ber-tabarruj dan sombong. Mereka itulah orang-orang munafik. Tidak akan masuk surga salah seorang di antara mereka kecuali seperti gagak putih.” (HR. Al-Baihaqi)

2. Berpunuk unta
Kalau tidak ada cepolnya, rasanya kurang sreg. Begitu katanya. Memang, tak sedikit dari tutorial yang Ryu lihat, pasti di kepala ada cepolnya, mirip punuk unta yang miring. Hmm, sudah tahu kan dear, punuk unta itu sangatlah dilarang oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam?
“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya, kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia [maksudnya penguasa yang dzalim, dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu [jarak jauh sekali]”. (HR. Muslim dan yang lain).

3. Dipadupadankan dengan celana jeans
Dear sudah tahu kan bahayanya memakai celana jeans ketat? Ini sangat berbahaya bagi kesehatan rahim. Dan celana kan pakaian lelaki, dear. Hihihi.

Dan masih banyak poin-poin penting dari hijab gaul ini, tentunya menyimpang dari syar’i.

Intinya, hijab gaul yang sering kita lihat memang tidak sesuai dengan syar’i. Padahal esensi dari hijab itu sendiri adalah untuk menutup aurat dan melindungi kita dari zina dan fitnah. Namun hijab modern yang memang sedang melejit saat ini tidak ada bedanya dengan fashion yang mementingkan kecantikan dan membutuhkan perhatian khalayak.



Yang masih berhijab gaul, yuk tinggalkan. Kita sama-sama belajar sempurnakan hijab sesuai syari’at. Memang perlu proses, namun dengan niat yang kuat kita pasti bisa. Takut dihina? Dicemooh? Dijauhi? Itu ujian selamat datang dari Allah.

Pingin disayang Allah kan? Yuk hijrah ^^


Wallahua’lam

Senin, 20 Oktober 2014

Talkshow "Jilbab Tanpa Tapi" HSJI 2014 Untirta

Bismillah.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.

Alhamdulillah, Ryu bisa buat laporan kegiatan rohani lagi nih, hehe. Hari Sabtu, tanggal 18 Oktober 2014 lalu, Ryu menghadiri sebuah acara bermanfaat dan pastinya seru sekali. Yaitu Talkshow bertemakan “Jilbab Tanpa Tapi” di Aula Rumah Sakit Sari Asih Serang.

Acara ini merupakan acara puncak Hari Jilbab Internasional 2014 yang diadakan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa setelah dilaksanakannya berbagai rangkaian acara HSJI 2014 Untirta seperti donor jilbab, bazaar, Training Motivasi Muslimah, dan lain-lain.

Kira-kira, siapa ya pembicara di talkshow ini? Hehe, penasaran?

Sebelumnya, ada yang kenal dengan pemilik akun twitter @salimafillah? Naah, beliau lah salah satu pembicara di Talkshow Jilbab Tanpa Tapi ini, Ustadz Salim A Fillah. Namun, masih ada lagi satu pembicara kece. Beliau adalah pemilik akun @InspirasiBerkah. Siapa? Yes, Mbak Dwi Puji Astuti ^^.

Foto oleh @ldkbaabussalam

Dari acara ini, Ryu mendapat banyak sesuatu, hihi. Salah satunya adalah ilmu yang sangat-sangat bermanfaat. Very very useful. Mungkin Ryu bisa share sedikit di sini, mudah-mudahan bisa bermanfaat juga ya buat kita semua. Aamiin.

Karena temanya tentang Jilbab, so pasti ilmunya tentang jilbab juga. Tapi... ternyata membahas seputar kehidupan remaja saat ini lho. Apa aja sih?

Kata Hijab awalnya ditujukan kepada sebuah tabir/pembatas. Jika sahabat ingin berbicara dengan Istri Rasulullah, maka Istri Rasulullah harus berbicara dari balik bilik/hijab-nya. Kalau sekarang, kita bisa lihat di masjid-masjid, untuk membatasi area lelaki dengan area perempuan.

Lalu, apa itu jilbab? Jilbab (jalabib—bentuk jamak) merupakan pakaian penuh, satu kesatuan yang dipakai dalam memenuhi kewajiban menutup aurat. Jadiii, perlu Ryu tekankan di sini bahwa Jilbab itu bukan penutup kepala ya, oke? Jilbab itu menutupi dari kepala sampai ujung kaki. Dan merupakan kesatuan dari khimar dan jubah.

Khimar merupakan kain untuk menutupi kepala sampai dada. Kalau di sini kita biasa menyebutnya kerudung, right? Nah, jika berkerudung hendaklah kita menutupinya sampai dada, jadi jangan tanggung-tanggung ^^ Yuk cek QS. An-Nuur : 31! Dan pastinya Ryu sudah pernah bahas di postingan sebelumnya.

Ustadz Salim A Fillah juga sedikit menjelaskan bahwa warna dari pakaian syar’i kita tergantung dari kebiasaan dari daerah/negara tempat kita tinggal. Jika memakai warna merah merupakan warna yang biasa di suatu daerah, maka sah saja menggunakannya. Nah, kita kan punya kain batik. Bagaimana jika pakaian syar’i menggunakan kain batik sebagai bahannya? Boleh banget, asalkan tidak menentang syari’at, seperti tidak memuat motif makhluk hidup.

Soal foto di media sosial pun dikupas juga di sini. Menurut Ustadz Salim, memasang foto di media sosial sangatlah tidak diperlukan, karena bisa saja mengundang kemudhorotan. Jadi, yang masih pasang foto gegayaan dan tidak penting, yuk copot.

Di talkshow ini, Mbak Dwi Puji Astuti sangat memotivasi kita untuk segera berjilbab syar’i. Nah, jika kita sudah berjilbab syar’i, kita rangkul mereka yang belum dan masih dalam proses. Di sana banyak wanita yang sebenarnya masih menunggu kita untuk mengajak berjilbab syar’i. Seperti memotivasi, memberi ilmu dan lain-lain. Inilah tugas kita sebagai Muslimah yang berdakwah di jalan Allah untuk merangkul semua Muslimah yang ingin bergerak kembali ke jalan Allah. Semangat shalihah! Innallaha ma’asshobiriin.

Sebenarnya masih buanyak ilmunya, tapi mungkin cukup sampai di sini ya ringkasan materinya hehe.

Setelah foto bersama pembicara (Ryu belum beruntung, hehe), ada demonstrasi produk dari sponsor, pengumuman Duta Jilbab Untirta 2014 dan .... jeng-jeng.... Stand Up Comedy! Hihi.

Tahu kak @bayuzigner? Ryu juga baru tahu, hehe. Tapi penampilannya bikin pecah suasana, hehe. Seru.

Foto oleh @ldkbaabussalam

Acara ini selesai sekitar pukul 11:40 WIB (lupa deh hehe). Dan rasanya nggak nyesel deh meluangkan waktu untuk hadir di acara bermanfaat seperti ini. Semoga di Serang makin banyak acara seperti ini, dan bisa mendatangkan pembicara-pembicara keren lainnya.

Semoga postingan ini bermanfaat ya ^^

Wallahua’lam bish shawab,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.


Rabu, 15 Oktober 2014

Adab Makan dan Minum

Adab Makan
Oleh : Ryu-chan

Bismillah.

Siapa yang masih suka makan dan minum sambil berdiri? Hayoo hayoo, hehe. Yuk beristighfar, karena ternyata, makan dan minum sambil berdiri itu tidak baik lho. Wah, padahal mungkin bagi kita sepele ya. Yuk intip hadits berikut ini.

Dari Anas radhiallahu 'anhuma dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya beliau s.a.w. melarang kalau seorang itu minum sambil berdiri. Qatadah berkata: "Lalu kita bertanya kepada Anas: "Kalau makan, bagaimanakah?" Anas menjawab: "Yang sedemikian itu -yakni yang makan sambil berdiri- adalah lebih buruk atau lebih jelek." (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang dari engkau semua itu minum sambil berdiri, maka barangsiapa yang lupa, maka hendaklah memuntahkannya." (HR. Muslim)

Nah, secara medis, dalam tubuh kita terdapat penyaring yang bernama sfringer, di mana saringan itu membuka otomatis ketika kita duduk dan menutup otomatis  ketika berdiri. Jika kita minum sambil berdiri, maka air yang kita minum menjadi tidak disaring lagi karena sfringer tertutup. Jika air yang tidak disaring itu kurang bersih, maka air yang masuk ke kandung kemih menjadi tidak disaring lagi, bisa menyebabkan penyakit ginjal bila diminum dalam jangka panjang. Selain itu, bisa mengakibatkan terjadi pengendapan kotoran di saluran ureter.

Namun jika benar-benar terpaksa atau dalam keadaan darurat, diperbolehkan minum sambil berdiri.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya memberikan minuman kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dari air zamzam, beliau minum sambil berdiri." (Muttafaq 'alaih)

Nah, sekarang, apa saja sih adab makan dan minum yang benar?

1. Membaca Bismillah sebelum makan dan minum
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Umar bin Abi Salamah, "Wahai anak, ucapkanlah Bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa yang ada di hadapanmu". (HR. Bukhari)

2. Makan dan minum dengan tangan kanan
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila seseorang di antara kalian makan hendaknya ia makan dengan tangan kanan dan minum hendaknya ia minum dengan tangan kanan, karena sesungguhnya setan itu makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya." (HR. Muslim)

3. Tidak meniup makanan dan minuman yang panas
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang kalau ditarik nafas dalam wadah -waktu minum- atau ditiupkan di dalamnya." (HR. Tirmidzi)

4. Tidak mencela makanan
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam itu tidak pernah mencela sama sekali pada sesuatu makanan. Jikalau beliau ingin pada makanan itu beliaupun memakannya dan jikalau tidak menyukainya, maka beliau tinggalkan -tanpa mengucapkan celaan padanya-." (Muttafaq 'alaih)

5. Disunnahkan makan dengan tiga jari
Dari Ka'ab bin Malik radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam makan dengan menggunakan tiga jari. Kemudian setelah beliau selesai lalu menjilatinya." (HR. Muslim)

6. Tidak memakai alat makan yang terbuat dari emas dan perak
Dari Ummu Salamah radhiallahu 'anha bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Orang yang minum dari wadah perak itu, sebenarnya ia meletakkan api neraka jahanam dalam perutnya." (Muttafaq 'alaih)

7. Tidak berlebih-lebihan
“Tidak ada yang lebih jahat daripada orang yang memadati perutnya. Cukuplah seseorang dengan beberapa suap makanan untuk menguatkan badannya. Jika perlu ia makan, hendaklah perutnya diisi sepertiga makanan, sepertiga minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas.” (HR. Tirmidzi)

Nah itu tadi beberapa adab makan dan minum sesuai dengan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Yuk amalkan biarpun kecil, karena tidak rugi kok kalau kita mengamalkannya, malah mendapat pahala dan InsyaAllah baik untuk kesehatan.
#Mustika #Muslimah #Cantik #Akhlaqnya



Mohon maaf jika ada kesalahan kata dan penyampaian.


Wallahua’lam bish shawab.

Selasa, 16 September 2014

Bangun Cinta

Bangun Cinta
Karya : @ryu_ritsu
Senin, 15 September 2014

          Jatuh cinta pada pandangan pertama. Dan ini adalah rasa cinta pertamaku pada laki-laki.
          Entah mengapa. Padahal aku tidak berharap bisa merasakan hal ini di tempat seperti ini. Saat ini aku sedang berada di terminal untuk menunggu adikku yang sedang dalam perjalanan pulang dari Surabaya. Dan ketika aku hendak membeli minum untuk menghilangkan dahaga, aku bertemu laki-laki itu.
          Bagaimana bisa semudah ini aku jatuh cinta?
          Dia biasa saja. Tidak parlente, pun tidak terlalu berantakan. Dia sederhana dengan kemeja lengan pendek bergaris dan celana hitam yang tidak isbal. Ia menggendong sebuah ransel hitam besar, seperti akan melakukan perjalanan jauh. Siapa dia?
          Dan apa yang membuat aku jatuh cinta padanya?
          Beberapa menit lalu dia menghampiriku malu-malu. Wajahnya sedikit tertunduk sambil terus menatap kertas yang digenggamnya. Lalu ia membuka suara sebelum aku mulai kebingungan.
          “Assalamu’alaikum. Mbak, maaf, saya mau tanya. Bus ke Surabaya berangkat jam berapa ya? Saya lupa.”
          Aku terdiam lima detik, lalu segera menjawab, “Maaf, Mas. Saya kurang tahu, soalnya saya hanya sedang menunggu adik saya dari Surabaya.”
          Dia mengangkat wajahnya sambil tersipu, lalu menggaruk-garuk kepalanya.
          “Oh, maaf ya Mbak. Terima kasih. Wassalamu’alaikum.”
          “Wa’alaikum salam.” Lalu dia pergi.
          Begitu singkat. Namun membekas. Ya Allah, aku tahu ini tidak baik. Tapi bagaimana harus ku hadapi rasa yang tiba-tiba muncul ini? Aku seakan terjerat dalam cinta pandangan pertama.
          Oke, ku rasa cukup. Aku tahu ini wajar. Tapi jika diteruskan ini akan menjadi racun dalam hati. Sekarang aku cukup berdo’a saja.
          Jika lelaki itu memang takdirku, aku tak ingin jatuh cinta. Namun aku ingin bangun cinta.
* * *
          Siapa dia?
          Sungguh aneh jika rasa itu tiba-tiba datang setelah aku menanyakan jadwal keberangkatan bus. Ya, aku tahu bahwa cinta bisa datang kapan saja. Tapi, di terminal? Dengan wanita yang bahkan aku tidak tahu siapa dia?
          Allahua’lam. Allah bisa lakukan apa saja yang Dia mau. Yang Dia Kehendaki. Bahkan sesuatu yang tidak pernah kita duga. Namun aku tak pernah menyangka kalau aku ditakdirkan untuk merasakannya sekarang.
          Semudah inikah aku merasa cinta?
          Saat aku kebingungan dan lupa dengan jadwal keberangkatan bus yang harus kutumpangi, tiba-tiba saja hati ini memintaku untuk bertanya pada wanita berjilbab hitam yang tengah membeli minum di sebuah toko. Aku tak pernah ada maksud apapun selain ingin bertanya saat menghampirinya.
          Sambil mengumpulkan keberanian, aku mencoba bertanya pada wanita yang mulai kebingungan itu. Dan suara ini seperti mau habis saat tak sengaja melihat wajahnya dalam jarak yang cukup jauh. Aku segera menunduk sambil menatap kertas yang ku genggam sedari tadi.
          “Assalamu’alaikum. Mbak, maaf, saya mau tanya. Bus ke Surabaya berangkat jam berapa ya? Saya lupa.”
          Wanita itu terdiam beberapa saat, lalu akhirnya menjawab,
          “Maaf, Mas. Saya kurang tahu, soalnya saya hanya sedang menunggu adik saya dari Surabaya.”
          Astaghfirullah. Seharusnya aku sadar kalau dia bukan penumpang bus. Lihat saja, dia hanya membawa tas jinjing. Tak ada bawaan besar di sekitarnya. Aku harus segera meminta maaf dan pergi, karena aku sendiri takut kalau terus berlama-lama dengannya.
          “Oh, maaf ya Mbak. Terima kasih. Wassalamu’alaikum.” ucapku sambil menggaruk-garuk kepala yang tentu saja tidak gatal. Lalu aku segera pergi dari hadapannya.
          Samar-samar aku mendengar balasan salamnya padaku.
          Setelah berhasil mengetahui jadwal keberangkatan bus ke Surabaya, aku segera duduk di kursi tunggu. Wanita itu tak jauh dari tempatku duduk, dan dia masih menunggu.
          Aku tahu ini terlalu mendadak. Tapi aku yakin aku memang merasakan hal aneh dan luar biasa di hati ini. Benar, aku jatuh cinta.
          Kalau memang Allah mempertemukan kami lagi, aku rasa aku tidak boleh terjebak terus dalam lubang cinta. Tapi aku harus bangkit. Meminta Allah untuk meyakinkanku, lalu bangun cinta yang halal.

* * *


Senin, 15 September 2014

Milad

Milad
Karya : @ryu_ritsu
Selasa, 22 April 2014


          Seperti biasa sepulang sekolah, Evi mampir dulu ke masjid Al-Karim yang berada di sebelah sekolahnya, untuk melaksanakan sholat Dzuhur. Prinsipnya sangat kuat, harus sholat di awal waktu, tepat setelah adzan selesai berkumandang.
          Saat berada di depan sekolah, ia berhenti sejenak untuk melihat sesuatu yang sedang terjadi tepat di dekat gerbang samping sekolah. Ia melihat ada beberapa siswi yang sedang melempari seorang siswi dengan tepung dan telur. Evi bergidik melihatnya. Dalam hati ia kesal melihat hal itu. Ulang tahun bukan sesuatu yang harus dirayakan. Apalagi kalau dirayakannya dengan hal mubazir seperti itu.
          “Evi, mau ke masjid ya?” Tiba-tiba Evi mendengar suara yang ia kenal tak jauh dari tempat ia berdiri. Kiki, teman sekelasnya.
          “Eh, iya Ki. Mau ikut?” tanya Evi.
          “Nggak ah, aku mau sholat di rumah aja. Lagian, aku mau ke pasar dulu. Beli titipan Ibu.” jawab Kiki sambil tersenyum.
          “Oh gitu Iya deh.” ujar Evi sambil mengangkat bahunya.
          “Eh Vi, kamu lihat nggak tuh, ada yang lagi dapet sureprise ulang tahun?” tanya Kiki sambil melirik ke arah kumpulan siswi yang sedang pesta terigu.
          “Iya. Mubazir banget deh. Mending terigu sama telornya dibuat dadar.” ujar Evi tenang.
          “Haha. Tapi seru loh, Vi. Artinya ada yang perhatian sama kita.” kata Kiki.
          “Seru gimana? Dosa iya.” celetuk Evi.
          “Duuilee mode Bu Ustadz-nya kambuh lagi euy hehe. Ya udah atuh, aku pamit duluan ya. Sampe ketemu besok.” kata Kiki sambil melanjutkan langkah lebarnya.
          “Hehe. Oke, hati-hati Ki.”
          Setelah Kiki pergi, Evi kembali melanjutkan langkahnya menuju masjid.
* * *
          Pagi ini, Evi baru tiba di kelas. Ia melihat Kiki dan Safia sedang membaca sebuah buku yang agak besar di mejanya.
          “Assalamu’alaikum.” sapa Evi sambil duduk di bangkunya, tidak jauh dari Kiki dan Safia. 
          “Wa’alaikum salam, Evi.” sahut mereka tanpa mengalihkan pandangan dari buku besar itu.
          “Kok pada serius banget? Ada apa sih?” tanya Evi penasaran saat sedang melepas ranselnya dan meletakkannya di bangkunya.
          “Ini lho, Safia disuruh Bu Erna untuk rekap data dari buku ini. Kita mau lihat tanggal lahir anak-anak.” ujar Kiki.
          “Hmm gitu.” kata Evi tanpa mendekati mereka berdua, malah ia segera duduk dan membuka tasnya untuk mengambil buku paketnya.
          Beberapa lama kemudian, Safia bersorak seperti menemukan sesuatu.
          “Hei, hei Ki. Bentar lagi Evi ulang tahun!” seru Safia, membuat Evi mengalihkan pandangannya ke arah Safia dan Kiki.
          “Eh? Mana?” tanya Kiki penasaran, tanpa sadar telah diperhatikan oleh Evi dengan penuh selidik.
          “Nih. Evita Syakira Lubis. 22 April 1996.” jawab Safia sambil menegok ke arah Evi yang wajahnya mulai linglung.
          “Loh memang kenapa kalau bentar lagi aku ulang tahun?” tanya Evi.
          “Ngng... Yang pasti kita minta traktir. Ya kan, Saf?” ujar Kiki sambil terkikik.
          Evi terdiam. Evi sudah bertekad tidak ingin merayakan ulang tahunnya. Ulang tahun bukan sesuatu yang dirayakan. Seharusnya itu jadi hari di mana ia harus bermuhasabbah, dan mengingat kalau usianya berkurang setahun. Bukan untuk bersenang-senang.
          Tapi sulit baginya untuk mejelaskannya pada mereka. Mereka tidak akan mendengar.
          “Cieee yang bentar lagi ulang tahun, dapet traktiran ihiw!” ujar Safia.
          Evi tetap diam.
          “Udah ah jangan godain Evi, nanti mode Bu Ustadz-nya kambuh loh. Udah sana rekap datanya.” kata Kiki sambil berdiri dan berjalan keluar kelas.
          “Loh, katanya mau bantuin aku?! Huh dasar Kikong.” ketus Safia merasa dibohongi.
          Evi menoleh ke arah Safia karena tertarik untuk membantunya.
          “Aku bantuin ya Saf.” kata Evi sambil berdiri dan berjalan mendekati Safia.
          “Eh? Boleh, Vi. Makasih ya.”
          Saat membantu merekap data, tiba-tiba muncul ide di benak Evi untuk memberitahu Safia tentang hari ulang tahunnya.
          “Saf, tolong ya jangan lakukan apapun ke aku pas hari ulang tahunku nanti. Entah itu kasih kado, kejutan atau minta traktiran. Ya?” kata Evi agak pelan.
          “Loh, kok gitu Vi?” tanya Safia heran.
          “Aku nggak suka.” jawab Evi singkat.
          “Oh, gitu. Iya deh Vi. Lagian tadi kita juga bercanda kok.” ujar Safia yang mengerti maksud Evi.
          “Makasih ya Saf.” kata Evi sambil tersenyum.
          “Oke, sama-sama.”
* * *
          Hari sebelum hari ulang tahun Evi.
          “Evi, kamu udah mau pulang belum?” tanya Kiki yang duduk sebangku dengan Evi.
          “Iya, Ki. Aku mau pulang, tapi ke masjid dulu. Ada apa?” tanya Evi.
          “Ooooh, nggaaaak. Cuma mau mastiin aja. Ya udah deh hati-hati ya Evi!” kata Kiki sambil tersenyum.
          Setelah Evi keluar dari kelas untuk pulang, Kiki segera mencegat teman-teman perempuannya untuk tidak keluar kelas terlebih dahulu. Sementara yang laki-laki boleh pulang.
          “Ada apa sih Ki?” sorak siswi sekelas.
          “Besok Evi ulang tahun loooooh! Kasih kejutan yuuuuuk!” seru Kiki di depan kelas.
          “Iya gitu? Yuuuuk!” sahut mereka serempak, kecuali Safia.
          “Kejutan apa Ki?” tanya seorang siswi.
          “Apa ya? Tepung telor kopi yuk!” jawab Kiki bersemangat.
          “Jangan!” seru Safia tiba-tiba, membuat kelas menjadi hening.
          “Kok jangan? Kenapa?” tanya Kiki heran.
          “Nanti Evi marah loh. Evi kan nggak suka digituin.” jawab Safia dengan nada cemas.
          “Ya elah, cuma kejutan kali, kenapa harus marah? Itu kan tanda kita solid sama dia, kita kan temen sekelasnya. Ya nggak sih?” ujar Kiki.
          “Betul tuh kata Kiki!” sahut siswi lain.
          “Duh, aku udah kasih tahu kamu ya. Kalo Evi marah, aku nggak ikutan lho. Pokoknya aku nggak mau ikutan.” kata Safia sambil menggendong tasnya.
          “Kok kamu gitu sih Saf? Nggak ada kebersamaannya!” ketus Kiki kesal.
          Sontak seluruh siswi menyoraki Safia yang hendak keluar dari kelas.
          “Ya udah lah, biarin aja si Safia. Nah sekarang kita mau patungan berapa-berapa buat beli tepung, terigu sama kopi?”
* * *
          Evi merasa aneh. Semua siswi sekelasnya tidak ada yang menyahutinya hari ini, bahkan Kiki yang duduk di sampingnya juga begitu. Hanya Safia yang mau diajak berbicara oleh Evi. Tapi kemarin malam Kiki meminta Safia untuk tidak membocorkan rahasia kejutan  Evi melalui SMS. Dengan terpaksa Safia mengiyakan, ia takut dimusuhi teman-temannya. Membuat Safia bimbang.
          “Saf, kok anak perempuan nggak ada yang nengok ya kalo aku panggil?” tanya Evi pada Safia saat di kantin.
          Safia hanya mengangkat bahu. Pura-pura tidak tahu.
          “Hmm... Jangan-jangan ada hubungannya sama ulang tahun aku hari ini.” keluh Evi sambil meminum es jeruknya.
          Safia hanya diam. Ia takut keceplosan.
          Di jam pelajaran terakhir, tiba-tiba Kiki menyentuh bahu Evi. Ia hendak membisikkan sesuatu.
          “Ada apa Ki?” tanya Evi yang heran tiba-tiba Kiki mengajak bicara.
          “Nanti pulang sekolah temenin aku ke pasar ya. Sekalian aku traktir makan deh.” bisik Kiki.
          “Tapi ke masjid dulu ya.” kata Evi sambil tersenyum.
          “Iya deh,” jawab Kiki sambil kembali ke posisinya semula.
          Sebenarnya Evi merasa curiga dengan sikap Kiki. Namun ia tidak mau berprasangka buruk.
          Jam pelajaran terakhir selesai dengan ditandai bel pulang yang berbunyi. Evi segera mengemasi barang-barangnya dan bersiap menuju masjid Al-Karim.
          Saat Evi hendak keluar kelas, tiba-tiba Kiki berlari mendekati Evi.
          “Evi, jangan cepet-cepet dong, aku kan lagi beres-beres buku.” ujar Kiki agak kesal.
          “Hehe, maaf ya.” kata Evi.
          Mereka berdua berjalan beriringan, namun tiba-tiba Kiki menghentikan langkahnya di dekat gerbang samping.
          “Eh Vi, bentar deh.” ujar Kiki yang sedang berakting.
          “Kenapa Ki?” tanya Evi heran.
          Tiba-tiba Kiki mendorong Evi keluar dari gerbang dengan sekuat tenaga. Siswi yang sudah standby di samping gerbang sisi luar langsung menyiram Evi dengan air larutan kopi sambil berteriak girang.
          Lalu datang lagi siswi lain yang hendak menyiram Evi dengan seperempat kilo tepung dan memecahkan lima butir telur busuk di atas kepala Evi.
          “SELAMAT ULANG TAHUN EVI!!!”
          Evi yang tadi menutup mata dan tidak bisa berbuat apa-apa akhirnya membuka mata. Ia benar-benar terkejut saat melihat kerudung dan seragamnya kotor, basah dan bau. Hatinya kesal dan sangat marah. Dan seketika air matanya mengalir. Bukan karena terharu, tapi karena terlalu marah.
          “Evi? Nangis ya?” tanya Kiki sambil mendekati Evi.
          “Kalian jahat banget sih! Kenapa kalian nyiram aku kayak gini?! Pake telor busuk lagi?! Sekarang gimana aku mau pulang?!” pekik Evi lantang.
          “Kan kamu lagi ulang tahun Vi, wajar kan?” tanya seorang siswi yang berdiri di samping Kiki.
          “Aku nggak suka diginiin! Ulang tahun tuh nggak perlu dirayakan! Kalian harus tahu!” pekik Evi tanpa peduli itu menyinggung hati teman-temannya atau tidak. Emosi sedang menguasai hatinya.
          “Astaghfirullah, aku bener-bener marah sama kalian.” kata Evi sambil berusaha membersihkan kuning telur yang ada di atas kepalanya, dan ia hampir muntah saat mencium baunya.
          “Vi, maafin aku dan temen-temen ya. Sebenarnya Safia udah kasih tahu kita, tapi... Ngng... Ya udah aku anter kamu pake sepeda motor ya?” kata Kiki.
          “Ya udah,” sahut Evi jutek.
          Lalu Kiki pergi ke rumahnya yang tidak jauh dari sekolah. Sementara teman-teman yang lain membantu Evi membersihkan telur busuk yang masih menempel di pakaian Evi.
          Evi benar-benar malu dan kesal diperlakukan seperti itu. Tapi sejujurnya ia sudah memaafkan teman-temannya.
* * *
          Kiki menyusuri koridor sekolah dengan lemas. Ia takut kejadian kemarin membuat Evi membencinya dan tidak mau duduk dengannya lagi. Dan sebenarnya Kiki takut berangkat sekolah, ia takut Evi memakinya seperti kemarin.
          Saat sampai di kelas, ia melihat Evi sedang duduk di bangkunya sambil membaca buku Kimia. Dengan perlahan Kiki melangkahkan kaki ke arah Evi.
          “Ng... Assalamu’alaikum, Evi.” salam Kiki sambil berusaha tersenyum pada Evi.
          “Wa’alaikum salam,” sahut Evi dengan nada datar dan cepat, tanpa mengalihkan pandangannya dari bukunya.
          “Vi, jangan marah dong. Maafin aku ya. Aku nyesel banget.” kata Kiki memohon, sambil menundukkan kepalanya.
          Evi tak bergeming.
          “Vi, please, maafin aku dan temen-temen. Aku bener-bener nyesel.”
          Evi mendongakkan kepalanya untuk melihat Kiki. Ia melihat Kiki tertunduk dan air matanya menggenang di pelupuk matanya. Evi jadi iba dan menghampiri Kiki.
          “Nggak apa-apa kok Ki. Aku udah maafin kamu dan yang lain. Aku juga minta maaf udah marah-marah sama kalian kemarin. Aku bener-bener marah karena kalian nyiram aku pake air yang kotor.” kata Evi sambil merangkul Kiki yang hampir menangis.
          “Makasih ya Evi.” kata Kiki sambil menghapus air matanya yang sudah menetes.
          “Jangan nangis ya Ki.”
          “Aku sadar Vi, yang kemarin itu emang mubazir banget. Kita buang-buang terigu dan kopi. Padahal masih banyak orang di sana yang pengen makan aja susah banget.” kata Kiki tiba-tiba.
          “Alhamdulillah deh kalo kamu sadar. Selain itu, kita nggak perlu ngerayain ulang tahun. Coba deh kita pikir, setiap ulang tahun, umur kita bisa jadi bertambah. Tapi, bukannya kita malah semakin dekat dengan kematian kita? Sebaiknya ulang tahun kita jadikan hari untuk bermuhasabbah, apa yang sudah kita lakukan selama ini? Apakah amal kita selama ini akan mampu menyelamatkan diri kita dari siksa api neraka?”
          Evi akhirnya lega bisa menyampaikan hal itu pada Kiki.
          “Kamu betul Vi. Astaghfirullah, aku bener-bener khilaf kemarin. Maafin aku ya.” kata Kiki sambil tersenyum.
          “Aku udah maafin kamu kok. Aku seneng deh kalo kamu sadar.” kata Evi.
          Tiba-tiba Safia yang baru tiba di kelas langsung menghampiri Evi dan Kiki.
          “Oi ada apa nih pagi-pagi? Ehem, udah damai nih.” celetuk Safia sambil tertawa riang, ciri khasnya.
          “Damai? Emangnya...?”
          “Iya, Vi. Semalem Kiki curhat sama aku lewat SMS. Ampun deh, dia sampe nangis-nangis gitu pas aku telpon. Aku suruh aja dia minta maaf sama kamu. Alhamdulillah deh kalo kamu mau maafin Kiki. Padahal tadinya aku pengen SMS kamu untuk nggak maafin Kiki, supaya ada perang gitu di kelas.” gurau Safia.
          “Iiih Safia!” geram Kiki sambil mencubit Safia dengan jenaka.
          “Ampuuun Kikooong, ampuuun...”
          Evi tertawa melihat tingkah lucu kedua temannya yang saling mencubit.

* * *


Khimar Ini

Khimar Ini
Karya : @ryu_ritsu
Minggu, 14 September 2014


          Aku masih termangu sambil menatap sehelai kain putih tebal nan lebar itu. Sejujurnya aku ingin memakainya, namun hati ini bergejolak. Detik pertama, aku enggan. Sedetik kemudian, aku ingin. Sebelumnya aku sudah memutuskan untuk memakainya mulai esok. Tapi lagi-lagi suara-suara semu itu terngiang di telingaku.
          “Kamu yakin mau pakai? Aku nggak yakin deh bakalan cocok,”
          “Kerudung kayak gini cuma buat anak pesantren. Kita? Anak SMA biasa! Pakai paris juga tutup aurat kok.”
          “Yang ada kamu kayak Ibu-ibu. Lagipula bakal susah dapet kerja, apalagi jodoh.”
          “Kuno! Kamu lebih cantik pake jeans ketat dan blus lengan pendek. Cantikmu bakal terpancar, dijamin!”
          Argh! Aku memang takut itu akan terjadi padaku. Susah dapat kerja, jodoh, terlihat seperti ibu-ibu, kuno...
          Tapi terkadang ketakutanku itu terkalahkan oleh rasa kagumku saat melihat seorang wanita berjilbab syar’i. Entah mengapa, ia terlihat lebih anggun. Kerudungnya berkibar saat angin lembut meniupnya. Membuat ia semakin terlihat cantik, bagiku. Jilbab lebar warna merahnya seakan serasi dengan kerudung merah gelap yang terulur begitu panjang sampai lutunya. Dan hati ini seakan terhipnotis dengan penampilannya, ingin mencoba juga.
          Ku raih kain tebal warna putih penuh perjuangan itu dari tempat tidurku. Ya, betapa sulit mendapatkan kain segiempat ini. Kehadirannya hampir sirna di tengah-tengah maraknya kerudung tipis nan menerawang itu. Dan harganya tak main-main, membuatku harus menabung ekstra untuk mendapatkannya. Namun aku tak pernah merasa sesal saat berhasil memilikinya. Yang ada hanya rasa gembira dan syukur.
          Lagi-lagi pikiran ini berlawanan kembali. Bagaimana jika aku tak pantas memakainya? Bagaimana kalau nanti tak ada yang mau berteman denganku karena aku berubah? Aku takut. Jujur, aku takut. Ini perubahan besar bagiku, dan tentunya bagi teman-temanku yang lain.
          “Sar! Sari! Makan dulu Nak,” suara Ibu terdengar dari balik pintu kamarku.
          Tanpa basa-basi aku langsung bangun dan keluar dari kamar menuju ruang makan. Saat di meja makan, aku langsung duduk dan segera menyantap makan siangku.
          “Sari, kamu tahu nggak, tadi si Kinan, anaknya Bu Eri, kena jambret.” kata Ibu sambil duduk di depanku dan menuang air ke dalam gelasku.
          Aku hampir tersedak mendengar berita menyedihkan itu.
          “Serius Bu? Apa yang dijambret?”
          “Tadi sepulang sekolah, Kinan jalan kaki sendirian. Waktu dia lewat gang sempit itu, tiba-tiba dia dijambret sama preman sekitar tempat itu. Gelang, cincin dan kalungnya jadi korban. Untung saja Kinan tidak diperlakukan buruk oleh mereka, karena sebelum Kinan hendak dibawa mereka, ada saksi dan langsung menolongnya.” jelas Ibu.
          “Astaghfirullah, Innalillahi. Kasihan ya Kinan.”
          “Makanya Sar. Kamu harus jaga diri kamu baik-baik. Jangan menampakkan perhiasan kalau jalan sendirian. Pokoknya harus hati-hati.” kata Ibu.
          Aku mengangguk sambil berpikir. Menyembunyikan perhiasan?
          Seusai makan dan mencuci piring, aku kembali ke kamar dan kembali berpikir. Kinan memang anak yang cantik dan sengaja tidak berkerudung agar ia nampak cantik. Ya, dia sendiri yang mengatakan itu padaku beberapa waktu lalu. Mungkin karena ia tidak berpakaian menutup aurat dan berhias terlalu banyak, ia jadi korban penjambretan. Ya Allah, sekarang aku mengerti kenapa Muslimah harus berjilbab syar’i.
          Tapi aku masih butuh penjelasan lain.
* * *
          Akhirnya selesai juga tugas Bahasa Indonesia. Mumpung masih sore, aku segera membuka tab baru dan membuka akun FaceBook-ku. Ya, hanya untuk memeriksa beberapa pemberitahuan dan grup kelas.
          Tiba-tiba aku menemukan sebuah postingan milik seorang temanku, Alisa. Judulnya membuatku merinding.
          Berjilbablah sekarang – Kita tak pernah tahu sampai kapan kita hidup.
          Cukup singkat, sehingga aku tertarik untuk membacanya.
         
          Yaa saudariku. Yuk kita segerakan berjilbab syar’i. Kenapa? Kamu belum siap?Oke. Mungkin kamu siap setelah kamu lulus SMA. Atau mungkin setelah kamu lulus kuliah. Jangan-jangan kamu berniat untuk pakai jilbab setelah menikah?
          Dear, apa yang kita rencanakan, hanya Allah yang tentukan. Contohnya, besok kita berencana datang ke rumah teman untuk meminjam buku. Qadarullah setiba di sana dia tidak ada, sementara buku yang akan kita pinjam harus segera kita pakai. Atau mungkin besok kita berencana untuk pergi ke sekolah. Qadarullah kita mengalami kecelakaan saat berangkat (na’udzubillahi min dzalik).
          Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi pada kita sedetik kemudian. Ya kan? Ada beberapa hal yang tidak bisa kita kendalikan, termasuk usia. Begitu pula dengan berjilbab. Ada kalanya besok kita tak punya kesempatan untuk berjilbab, sementara rambut ini masih tergerai bebas untuk dilihat ajnabi saat ini.
          Dear, jangan biarkan kain kafan nan putih sebagai hijab pertama kita. Mumpung kita masih hidup, masih bernafas, masih bergerak, yuk. Yuk sama-sama berjilbab. Biarkan kain lebar nan tebal menutupi tubuh indah kita. Ingat, bukan membalut. Tapi menutup. Semoga Allah memudahkan kita semua untuk menjadi lebih baik. Aamiin.

          Oke, dadaku sekarang berdegup kencang setelah membacanya. Memang bukan cerita mistis atau horor, tapi tulisan Alisa membuatku merinding ketakutan. Dia benar. Dia benar. Aku bahkan tidak tahu sampai kapan aku hidup!
          Aku buru-buru mematikan komputerku dan menghampiri kain putih segiempat yang sudah ku lipat rapi itu.
          Wahai pikiran. Mohon jangan buat aku ragu lagi. Aku ingin melaksanakan perintah Allah yang satu ini. Tolong jangan pikirkan hal-hal negatif lain yang terus saja memutari kepalaku.
          Dan dengan sekuat tenaga ku yakinkan diriku sendiri untuk mencoba kain khimar ini. Ku bentangkan kain itu di atas tempat tidurku, lalu kulipat ujungnya sedikit. Sambil menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya, aku angkat kain itu dan aku pakai di atas kepalaku.
          Aku buru-buru menghampiri cermin dan segera merapikan khimarku. Ku sematkan peniti di bawah dagu. Lalu ku pakai sesuai dengan tutorial khimar syar’i yang pernah ku baca di sebuah fanspage jilbab syar’i.
          Setelah ku rapikan, aku hampir tak percaya dengan bayangan cermin yang ku lihat. Siapa dia? Apakah dia aku?
          Aku masih diam sambil menatap cermin. Dan sedetik kemudian aku sadar. Betapa nyaman berkerudung seperti ini. Seperti perisai yang melindungiku dari sentuhan jahat. Seperti benteng kokoh yang melindungiku dari pandangan-pandangan haram para lelaki. MasyaaAllah. Betapa indah perasaan yang ku rasa sekarang.
          Tak sadar aku tersenyum bahagia. Bahagia karena akhirnya Allah tunjukkan sebuah hidayah padaku. Membukakan pintu hidayah untukku.
          Khimar ini, takkan pernah ku lepas.

* * *


Training Motivasi "Muslimah Hijrah" HSJI 2014 Untirta

Bismillah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh ^^

Alhamdulillah, hari Sabtu tanggal 13 September 2014 lalu Ryu menghadiri sebuah acara bermanfaat yaitu Training Motivasi Muslimah yang bertemakan “Muslimah Hijrah”. Acara ini merupakan rangkaian acara HSJI atau Hari Solidaritas Jilbab Internasional 4 September yang diadakan oleh Lembaga Dakwah seluruh Fakultas dan LDK Baabussalam Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang Banten.

Acara ini mendatangkan seorang penulis buku Ade Rindu. Ryu sih sebenarnya baru kenal dengan Kak Ade Rindu ini, tapi setelah mengikuti acara ini, ternyata orangnya keren dan sangat inspiratif. ^^

Kak Ade Rindu menjawab beberapa pertanyaan peserta


Di acara ini beliau menyampaikan beberapa hal penting mengenai Muslimah yang ingin dan harus berhijrah menjadi lebih baik. Beberapa poin yang bisa Ryu tangkap InsyaaAllah akan Ryu paparkan untuk para pembaca blog Ryu.

Setiap Muslimah harus hijrah menjadi lebih baik. Hijrah di sini bukan berarti pindah tempat lho, namun yang dimaksud berhijrah di sini adalah hijrah hati. Menempatkan Allah di dalam hati melebihi hal lain. Jika Allah selalu berada di hati kita, maka hidup kita InsyaaAllah lebih tenang dan terasa lebih mudah.

Berjilbab syar’i merupakan suatu keharusan bagi Muslimah. Kita harus menutup tubuh kita dengan pakaian sesuai syari’at sesuai dengan QS. An-Nuur ayat 31 dan QS. Al-Ahzaab ayat 59. Janganlah peduli dengan mereka yang menghina jilbab kita, tutuplah telinga atas kata-kata menyakitkan mereka tentang pakaian kita. Karena, hidup adalah bagaimana Allah menilai kita, bukan bagaimana mereka menilai kita.

Kurang lebih seperti itu yang disampaikan Kak Ade Rindu, karena panjang sekali motivasi-motivasi yang beliau sampaikan kepada Ryu dan hadirat lainnya ;D

Menghadiri acara penuh ilmu seperti itu sangat bermanfaat lho. Bukan hanya mendapat ilmu, namun juga bisa mendapat teman baru atau bahkan bertemu dengan teman yang tak terduga, seperti Ryu bertemu dengan teman satu organisasi yang tinggalnya cukup jauh dari rumah Ryu hehe.

Mungkin cukup sampai di sini laporan Kegiatan Rohani Ryu yang pertama di blog ini. Semoga akan ada postingan selanjutnya berlabel Kegiatan Rohani. Dan Ryu berharap semoga postingan ini memberi manfaat ^^v Aamiin.

Wallahua’lam bish shawab,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokaatuh.

Senin, 08 September 2014

Jilbab Syar'i itu Memudahkan

Jilbab Syar'i itu Memudahkan
Oleh : Ryu-chan (@ryu_ritsu)
Telah dipublikasikan di Jilbab ITU Cantik oleh Ryu-chan


Bismillah


“Jilbab Syar’i itu Memudahkan”

Oh ya? Benarkah?
Yes! Kalau ada yang bilang Jilbab syar’i itu kelihatan ribet dan memberatkan, artinya dia harus mencoba dan meneruskan. Hehe, nggak akan menyesal deh kalau sudah pakai.

Ada banyak kemudahan yang ditawarkan oleh jilbab syar’i.
Yang pertama, kita tidak perlu memakai mukena lagi jika hendak shalat di masjid saat sedang bepergian. Jika pakaian yang kita kenakan syar’i dan memenuhi syarat tutup aurat, artinya shalat kita InsyaaAllah sah hanya dengan memakai pakaian syar’i yang kita kenakan. Jangan lupa kaos kakinya ya.

Coba deh kalau hanya memakai kerudung tidak menutup dada dan celana jeans, otomatis yang namanya mukena jika hendak shalat di masjid itu penting banget. Harus cari ke sana ke mari. Belum lagi kalau mengantri. Aduh, repot kan?

Yang kedua, saat hendak menghadiri acara resmi. Kalau berjilbab syar’i, lebih mudah lho ketimbang tidak. Kita cukup pakai gamis/jilbab, kerudung menutup dada, kaos kaki, manset, memakai bedak tipis (tanpa tabarruj ya), dan... tada. Sudah siap! Bayangkan saja kalau tidak berjilbab syar’i. Kudu mix and match, dandan, uwel-uwel rambut, parfuman, nyari hi-heels, yah pokoknya rempong deh. Jadi, masih berani bilang Jilbab syar’i itu ribet?

Dan masih banyak kemudahan-kemudahan lainnya yang ditawarkan oleh si Jilbab Syar’i.



Masih keukeuh dengan pakaian ala baratmu? Sementara Allah sudah Memerintahkan kita untuk berjilbab syar’i yang jelas-jelas lebih memudahkan?
“...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu...” (QS. Al-Baqarah : 185)

Yuk ah move-on, jangan mempersulit diri dengan mengikuti trend masa kini. Jadilah pengikut fashion Islam sepanjang masa, yaitu jilbab syar’i nan melindungi :’)
Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Ssstt... Mumpung masih ada kesempatan lho ^^

Wallahua’lam bish shawab.



Sabtu, 09 Agustus 2014

Cinta Dalam Diam (Kultwit)

Cinta Dalam Diam (Kultwit)
Oleh: Ryu-chan (@ryu_ritsu)


Bismillah

Selamat pagi, tetap semangat, don't forget to selalu bersyukur hehe.
Ryu-chan punya kultwit tentang Cinta nih (bukan curhat loh) :3 Hopefully it give you more knowledge. Check it out ^^

Cinta, suatu perasaan abstrak. Namun mulia, jika bisa menjaganya dengan baik. #CdD

Cinta, suatu perasaan tak menentu. Namun suci, jika bisa menjaganya dengan baik. #CdD

Tak ada definisi cinta yang tepat, hanya masing-masing pribadi yang bisa mengartikannya sendiri. #CdD

Cinta pada Allah? Harus. Pada Rasulullah? Pasti. Pada kedua orangtua? Tentu #CdD

Namun apa yang terjadi jika cinta jatuh pada seorang lawan jenis? Rumit #CdD

Banyak yang sulit tuk menjaga hati. Sulit tuk menahan gejolak. Ada kalanya hampir mendekati zina. #CdD

Apalagi di masa yang masih belia, belum siap untuk menikah. Pacaran pun dilalui untuk menyalurkan “cinta” #CdD

Di masa belia, masa coba-coba. Ingin tahu bagaimana cinta itu. Ingin tahu cinta itu apa. Namun sungguh sayang, persepsi cinta yang didapat malah menjerumuskannya #CdD

Mereka lalui dengan pacaran. Serasa dunia milik berdua. Begitu indah walau hanya berdua. Itulah cinta bagi mereka. #CdD

Tahukah bahwa yang seperti itu hanyalah menodai kata “cinta”? Seolah cinta hanyalah nafsu belaka, padahal pacaran hanya berlandaskan nafsu. #CdD

Cinta = Nafsu. Persepsi orang barat yang sudah menjadi mindset generasi kita. #CdD

Sedangkan nafsu di luar ikatan pernikahan hanyalah dosa belaka. Zina semata. #CdD

Allah melarang kita mendekati zina. QS. 17 : 32. Cek di dalam Al-Qur’an. #CdD

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” #CdD

Merasakan cinta pada lawan jenis tidak salah. Bahkan itu merupakan sebuah anugrah. #CdD

Namun, perlu kebijaksanaan dalam menyikapinya. Dengan apa? #CintaDalamDiam

Cukup diam. Simpan dalam hati. Selalu sisipkan namanya di dalam lantunan do’a kita. Berharap ia selalu sehat dan ta’at di jalan-Nya. #CdD

Jikalau namanya tertera dalam Lauhul Mahfudz, ia pasti akan datang. InsyaAllah. #CdD

Jika memang ia jodoh kita, Allah pasti memudahkan. Suatu hari pasti bertemu. #CdD



Maka wahai kawanku (akupun juga), mari pantaskan diri untuk jodoh kita. Lelaki baik untuk wanita baik, pun sebaliknya. Jodoh adalah cerminan diri #CdD

Tak usah umbar cinta padanya. Tak usah pacaran atas nama cinta. Karena cinta terlalu suci untuk hal seperti itu. #CdD

Karena akan datang saatnya untuk bisa saling menunjukkan cinta. Dalam ikatan pernikahan #CdD

Jadi, yuk yuk kita cukup simpan dalam hati. Cintai ia dalam diam ^^
Jangan lupa fokus belajar, jangan mikirin cinta aja heheehe #CdD

Mohon maaf jika ada kesalahan maupun keganjilan dari kultwit #CdD, karena saya pun hanyalah manusia penuh dosa yang juga sedang belajar. Tweet ini pun #NtMs.


Wallahua’lam bishshawab.

Jumat, 08 Agustus 2014

Tips Agar Istiqomah Berjilbab Syar'i

Tips Agar Istiqomah Berjilbab Syar'i
Oleh: Ryu-chan (@ryu_ritsu)
Telah dipublikasikan di Jilbab ITU Cantik oleh Ryu-chan


Bismillah

Mungkin ada dari kita yang baru saja berjilbab syar’i, namun tiba-tiba kita tak kuasa menahan bisikan setan untuk melepas jilbab yang baru saja kita pakai dan kembali untuk tak berjilbab atau berjilbab modis.

Nah, bagaimana cara menghadapi situasi ini? Ryu-chan ada tips nya. Yuk simak.

1. Tanamkan dalam hati bahwa berjilbab karena Allah dan perintah berjilbab adalah bukti bahwa Allah sayang pada kita
Perintah berjilbab mutlak dari Allah Ta’ala, karena tertera di dalam Al-Qur’an Surat An-Nuur ayat 31 dan Surat Al-Ahzaab ayat 59.
“...Hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya...” (QS. 24:31)
“...Hendaklah mereka mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka...” (QS. 33:59)
Nah mengapa Allah memerintahkan demikian?
“....Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu....” (QS. 33:59).
Bukankah itu bukti Allah sayang pada kita? ;))

2. Perbanyak membaca buku-buku mengenai jilbab syar’i dan buku ilmu Islam lainnya
Kita pun perlu menambah wawasan kita, mengapa kita harus berjilbab syar’i? Apa keuntungannya untuk kita? Bagaimana cara mengenakannya dengan benar? InsyaAllah dengan begitu kita tetap semangat berjilbab syar’i karena kita telah memiliki pengetahuan yang banyak tentang jilbab syar’i. Juga tak lupa buku pengetahuan Islam lainnya, agar semakin luas pengetahuan kita dan semakin bangga menjadi seorang Muslimah.

 3. Menyampaikan ajakan untuk berjilbab melalui media sosial
Daripada akun pribadi kita isi dengan hal-hal negatif, lebih baik kita jadikan ladang pahala dengan membuat tulisan dakwah di akun kita. Selain sebagai catatan untuk diri kita sendiri agar terus istiqomah, juga sebagai ajakan untuk teman-teman yang belum berjilbab syar’i.



4. Perbanyak teman-teman yang sudah berjilbab syar’i
Agar semakin semangat dalam berjilbab syar’i, salah satunya dengan perbanyak teman-teman yang sudah berjilbab syar’i. Dengan begitu, kita akan semakin termotivasi dan juga memiliki banyak teman untuk saling mengingatkan.

5. Menggabungkan diri dengan komunitas dakwah Muslimah
Nah tips terakhir ini juga boleh dicoba, dengan begini kita semakin semangat untuk berjilbab syar’i karena kita tidak hanya mengajak diri sendiri untuk berjilbab syar’i, tapi juga mengajak orang lain untuk berjilbab syar’i bersama teman-teman di organisasi.

Sekian tips dari Ryu-chan, kalau ada tambahan dari sholihah boleh ditambah di kolom komentar agar bisa dibaca oleh sholihah lain hehe. Semoga bermanfaat ya ^^ Keep istiqomah sholihah.

Mohon maaf jika ada salah kata atau penyampaian.

Wallahua’lam bish shawab.